PHBS

 Hi, pembaca yang budiman tentunya sudah pernah mengenal istilah PHBS?

Ok, istilah PHBS adalah perilaku hidup bersih dan sehat. Sebenarnya bagi guru atau murid sudah tidak asing lagi dengan istilah tersebut, karena tim Kader tiwisada UKS /dokter kecil sudah sering mensosialisasikan program tersebut kepada seluruh warga sekolah tentunya.
Baiklah sekarang kita bahas apa saja yang dapat dipelajari tentang PHBS. 
PHBS adalah singkatan dari 
P=Perilaku artinya gaya hidup kita harus mencerminkan sikap yang baik
entah itu tutur kata, tata laku, dan mindset 
H = Hidup sebagai makhluk sosial tidak boleh egois harus teposlira dan menghargai lingkungan sekitarnya
B=Bersih sebagai insan berbudi dan beriman kebersihan adalah kunci utama dalam keseharian kita tengoklah rumah, pakaian dan makanan,adakah yang ikhlas jika semua itu dalam keadaan kotor? 
"Tentu nehi " (kata si emak Ros)
S =Sehat impian semua makhluk, betapa tidak jika sedikit saja anggota tubuh terganggu tentulah badan akan terasa berat digerakkan.
Intinya dari semua paparan tersebut di atas  dapat kita simpulkan bersama bahwa banyak  informasi yang selalu dikaitkan dengan rendahnya kualitas hidup masyarakat alias tidak tahu apa itu PHBS terutama di masa Pandemi Covid-19 saat ini.
Mengapa demikian?
Jawabnya adalah sikap manusia itu sendiri yang lebih masa bodoh mau enaknya sendiri tetapi tidak mau resikonya, contoh sederhana penggunaan tissue setelah digunakan kemana sampahnya ? Sampahnya ada dimana dia beraktivitas.
Tidak jarang seseorang di dalam mobil membuangnya ke jalan, atau di tempat kerja setelah menggunakannya lalu dibuang di mana saja dengan alasan lupa atau tempat sampahnya jauh, lebih parahnya... sering mengandalkan "kata" ada si Mbak ini yang membersihkan.
Coba kita pahami jika si pengguna tissue sedang influenza tentulah virusnya telah melekat pada tissue tersebut, lalu dipegang oleh si Mbak yang merasa itu pekerjaannya...bisa dibayangkan pasti tidak berapa lama kemudian akan terjadi penularan.... itu jika langsung dibersihkan bagaimana jika tissue tersebut tetap disana virus yang begitu ringan bercampur udara tentulah orang yang berada di sekitarnya akan terhirup.
Ya.,.. keteledoran kita dapat mencelakai orang lain maupun orang yang kita sayangi.
Ironisnya lagi kondisi saat ini masyarakat justru menyalahkan pemerintah. 
Cukup jangan memperpanjang dan memperumit keadaan, bijak lah dalam mengolah perilaku hidup kita, mulai dari diri sendiri maka kita telah menyelamatkan nyawa yang lain terutama orang-orang yang kita sayangi.


Comments

  1. Terima kasih, Bu sudah berpartisipasi dalam kelas Ngeblog dan Nulis. Secara keseluruhan, tulisannya sudah cukup mengalir. Idenya sederhana, tapi dapat memberi impak luas pada yang membaca.

    Cuma perlu lebih berani untuk memrnggal kalimat yang panjang, menjadi beberapa kalimat lain yang berdiri sendiri.

    Contohnya:
    Pada paragraf 1, setelah "dengan istilah tersebut", beri titik. Dan mulai kalimat baru dari "karena."

    Tujuannya agar kalimat menjadi lebih efektif dan ngak ngos-ngosan waktu bacanya, karena terlalu panjang.

    Satu lagi, beri perbedaan antara baris paragraf 1, 2, dan selanjutnya. Agar secara keseluruhan tulisannya teratur dan jelas poin-poin yang ingin disampaikan.

    Contoh, dari baris pertama,. Mulai dari "Ok" sampai " tentang "PHBS", jadikan sebagai paragraf 1.

    Mulai dari "PHBS adalah singkatan" sampai "S ... berat digerakkan", jadikan paragraf 2.

    Begitu seterusnya. Satu paragraf minimal ada 3 kalimat. Bermaksud ada 3 titik di dalamnya.

    Ok, Bu, demikian sedikit ulasan tentang tulisan Ibu ini.

    Sebenarnya, saya ngak akan beri ulasan, bagi siapa yg belum setor tugas 2. Tetapi, karena Ibu mau tahu ulasan saya, maka saya berikan.

    Teruskan ya Bu menulisnya. Supaya semakin mahir dan bisa menuliskan sesuatu yang menginspirasi banyak orang.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts